Developer property Syariah tentu menjadi pilihan bagi kamu yang ingin memiliki rumah impian dengan cara sesuai dengan syariat Islam. Bahkan sekarang ini banyak pengembang yang memberikan pelayanan syariah.
Namun, sayangnya Developer property syariah dimanfaatkan oleh segelintir pelaku bisnis atau pengembang hanya untuk mendapatkan keuntungan. Sehingga tak jarang dari masyarakat yang tertipu.
Dilansir dari berbagai sumber, Nah agar kamu tidak mengalaminya maka ada beberapa tips mencari developer property Syariah, diantaranya:
Kiat untuk memilih developer property syariah
1.Reputasi Pengembang
Agar tidak tertipu saat membeli properti, penting untuk mengetahui reputasi pengembang (developer) sebelum membeli properti. Kebanyakan orang mudah tertarik dengan penawaran menarik dari broker atau penjualan properti.
Penjual real estat sering menggunakan alat promosi seperti brosur, spanduk, iklan online (Facebook, IG) untuk menarik orang dengan opsi pembayaran yang mudah dan deskripsi singkat tentang proyek. Apakah pengembang ini pernah mengerjakan proyek serupa sebelumnya dan seberapa besar komitmennya terhadap kepuasan pelanggan?
Penting untuk melakukan penelitian mendalam tentang profil developer property syariah. Kamu bisa mendapatkan banyak informasi penting dari proyek yang sedang dikerjakan. Misalnya, apakah mereka tepat waktu? Bagaimana pendapat warga yang menempatinya?
#Ijin Perutukan Tanah
Terdiri dari Izin Mendirikan Bangunan, Pengguna Lahan, Perencana Kawasan yang Disetujui, SIPPT (Izin Penggunaan Tanah), Nomor Sertifikat Tanah, Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Izin Mendirikan Bangunan (IPB).
#infrastruktur sudah ada
#kondisi tanah matang
#sertifikat tanah minimal induk SHGB atau HGB atas nama developer
#IMB Induk
Baca juga :
Tips memilih Perumahan syariah Milenial Untuk Generasi Muslim Sejati
2. Visi developer property syariah harus jelas
Langkah selanjutnya agar kamu tidak tertipu dalam memilih pengembang syariah maka kamu bisa melihat dari visi perusahaan tersebut. Beberapa pengembang sedang membangun proyek perumahan tradisional dan standar, perumahan multi-unit, dan fasilitas umum seperti taman, kolam renang, dan jogging track.
Apalagi ada juga investor yang memikirkan konsep saat membangun rumah. Misalnya, kondominium dikelilingi oleh fasilitas dan gaya hidup inklusif, seperti pusat hiburan, perbelanjaan, dan bisnis. Hal-hal seperti ini bisa sangat bermanfaat bagi penghuni rumah.
Sehingga konsumen dapat menjangkau segala kebutuhan dan aktivitas sehari-hari hanya dengan berjalan kaki. Mereka dapat berbelanja kebutuhan, bertemu teman, bersantap, dan melakukan aktivitas lain di dalam properti.
Sehingga visi yang diajukan investor tidak sebatas membangun tempat tinggal yang nyaman tetapi membangun kawasan hunian yang memenuhi standar hidup.
3. Periksa Kelengkapan Peizinan
Masyarakat dihimbau tetap waspada meski menggunakan istilah Syariah, masyarakat juga harus memeriksa dokumen perizinan dari developer property syariah yang kamu datangi. Silakan periksa sertifikat.
Tindakan ini harus menjadi prioritas agar tidak berubah menjadi hal yang buruk. Artinya, meski sudah membaca undang-undang, tetap harus hati-hati. Dalam hal izin, pelaku hanya dapat memiliki izin tinggal yang ditandatangani.
Sedangkan izin lainnya seperti Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan izin lainnya masih dalam proses finalisasi. Jika kamu sebagai pembeli yakin ingin membeli rumah, sebaiknya perhatikan akta tersebut. Pembeli tidak boleh membeli tanah atau perumahan yang disengketakan tanpa surat resmi (hukum).
4.Tentukan apakah ada masalah tanah di lokasi proyek
Penting juga untuk memastikan legalitas tanah sebelum membeli real estat yang sesuai dengan Syariah. Ketika kamu sampai ke lokasi konstruksi, kamu harus selektif. Menemukan tanah di mana proyek konstruksi yang kamu pilih bukan tanah sengketa.
Selain bertanya tentang kontraktor, kamu juga bisa bertanya kepada warga tentang tanahnya.
5. Memastikan pelaksanaan proyek
Memastikan penyelesaian proyek adalah salah satu tips untuk memilih developer property syariah. Pengembang yang andal dan bertanggung jawab harus memiliki rencana konstruksi yang jelas (waktu proyek).
Ketika sebuah proyek dimulai, pengembang biasanya mengomunikasikan rencana pengembangan, dimulai dengan anggaran keuangan, jumlah unit yang terdaftar, dan target waktu pengiriman. Kamu dapat mengkonfirmasi ini dengan menanyakan agen yang menawarkan barang atau menjual properti.
Termasuk kewajiban untuk menyerahkan barang. Jika pengembang berkomitmen untuk STR (pengiriman) dua tahun, pengembang harus memenuhi janji itu. Jika salah sasaran, ada risiko konsumen akan berhenti mempercayainya.
Itulah 5 tips memilih developer property syariah yang bisa menjadi pertimbangan kamu dalam membeli rumah idaman.