Perumahan atau apartemen pilihan yang paling cocok untuk tempat tinggal bersama keluarga. Sekarang ini masyarakat bukan saja tinggal di sebuah rumah petak, tetapi pergeseran juga terjadi ketika ada sebagian orang yang memilih tinggal pada apartemen.
Kebutuhan tempat tinggal merupakan jenis kebutuhan dasar yang harus kamu penuhi nantinya. Namun, karena fakta bahwa harga perumahan sangat mahal dan tidak akan turun, sehingga bisa memiliki rumah sendiri tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Kamu perlu menyiapkan uang terlebih dahulu, dan kamu mungkin memerlukan pinjaman KPR dari bank untuk mendapatkan tempat tinggal pribadi. Untungnya, saat ini pilihan berbagai jenis hunian semakin beragam dan bisa kamu pilih antara perumahan atau apartemen.
Karena itulah, disarankan pilihlah sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial. Selain tempat tinggal berupa rumah, Dilansir dari berbagai sumber, pilihan tempat tinggal permanen seperti rumah atau apartemen tentu memiliki beberapa pertimbangan. Lantas mana yang paling cocok menjadi pilihan?
Baca juga:
5 Pertimbangan Sebelum Ambil Perumahan Cluster
Memilih untuk tinggal di perumahan atau apartemen tentu menjadi pilihan masing-masing , dan memiliki pro dan kontra. Misalnya, jika kamu memilih untuk membeli rumah tapak, maka kamu bisa memiliki selamanya. Selain itu, kamu mungkin memiliki tanah. Namun, biasanya rumah ini akan mahal jika berada di kota, jika pun murah tentu lokasinya sangat jauh dari pusat kota.
Adapun apartemen biasanya lebih praktis karena umumnya apatemen dibangun dengan fasilitas yang lengkap. Lokasinya mungkin juga dekat dengan pusat kota. Namun, dalam hal kepemilikan, kamu perlu memahami perbedaan antara perumahan dan apartemen
Demikian pula pertanyaan tentang pajak dan biaya lainnya, kamu harus mempertimbangkan poin-poin berikut:
1.Ketahui Kebutuhannya
Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah menentukan kebutuhan dan minat property. Misalnya, kamu ingin tinggal di rumah yang tidak jauh dari pusat kota atau tempat bekerja setiap hari. Jika mengambil perumahan yang terletak di pusat kota, tentu memiliki harga yang sangat mahal.
Sehingga pilihan perumahan atau apartemen bisa kamu tentukan. Jika kamu memilih perumahan dengan lokasi yang agak jauh tetapi memiliki harga yang terjangkau. Begitu pula jika kamu menginginkan tempat tinggal dengan harga terjangkau seperti apartemen.
Ditambah segala fasilitasnya dalam satu tempat. Dari gym, mall, lapangan olahraga hingga area komersial seperti supermarket, pusat kesehatan, dll.
Di sisi lain, jika kamu tidak peduli dengan tempat tinggal, selama tidak jauh dari pusat transportasi umum, kamu bisa mempertimbangkan perumahan dengan harga yang terjangkau. Rumah tapak tentu menjadi pilihan yang baik untuk bertetangga dan bersosialisasi.
2.Realistis dengan keuangan
Pilihan antara perumahan atau apartemen selanjutnya harus mempertimbangkan kenyataan kemampuan finansial kamu. Berapa anggaran yang kamu miliki untuk membeli rumah? Jika kamu berniat untuk mengambil KPR.
Kamu masih perlu menghitung kapasitas prabayar atau pembayaran Anda dan kapasitas pembayaran pinjaman nanti. Dengan mengetahui kemampuan keuangan yang sebenarnya, kamu dapat memutuskan mana yang terbaik antara perumahan atau apartemen.
Kamu bisa memilih perumahan yang berada di pinggir kota dengan harga yang terjangkau jika keuangan kamu tidak terlalu besar, tetapi ingin hidup dengan interaksi sosial yang baik.
Misalnya, harga tanah di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, pada 2019 sekitar Rp 30 juta per meter persegi. Untuk mendapatkan luas hanya 60 meter, dibutuhkan kurang dari 1,8 miliar rupiah. Belum lagi harga rumahnya.
Namun, kamu masih bisa mendapatkan rumah dengan harga kurang dari Rp 500 juta di daerah pinggiran Jakarta seperti Tangerang Selatan, Bekasi, Depok atau Bogor.
3. Pahami Status Kepemilikan
Kondisi kepemilikan antara perumahan dan apartemen tentu berbeda. Saat kamu membeli rumah tapak kamu tidak hanya memiliki rumah itu, tetapi juga mendapatkan tanah tempat rumah itu berdiri. Di sisi lain, ketika kamu membeli apartemen, rumah susun, atau kondominium, kamu tidak memiliki seluruh rumah.
Sementara itu, status tanah rumah tapak menjadi hak milik pribadi, dan bisa diperjualbelikan. Sedangkan jika kamu membeli apartemen, kamu hanya memiliki hak guna bangunan (HGB) dan hak pakai tanah (HPL) yang dibatasi dalam jangka waktu tertentu, mulai dari 30 tahun hingga 50 tahun. Dengan mengetahui perbedaan tingkat kepemilikan, kamu dapat mempertimbangkan mana yang lebih baik untuk kebutuhan kamu.
Itulah poin penting ketika kamu akan memilih antara perumahan atau apartemen sebagai tempat tinggal bersama keluarga